Senin, 26 Januari 2015

Postest Manajemen Kontrol Keamanan

Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb!
Jawab :


1.       Mempersiapkan rencana (Preparation of a Project Plan), mempersiapkan segala sesuatunya seperti perencanaan proyek yang memiliki tujuan review, ruang lingkup, tugas yang harus dipenuhi, pendanaan, dan jadwal untuk menyelesaikan tugas.

2.       Mengindentifikasi asset (Identification of Assets), dalam melakukan proses ini perlu beberapa kategori, seperti: software aplikasi, hardware, fasilitas, dan lain-lain.

3.       Penilaian asset (Valuation of Asset).

4.       Mengindentifikasi ancaman ( Threats Identification ), mengidentifikasi ancaman dalam bentuk     eksternal maupun internal yang mengancam sistem informasi.

5.       Menilai kemungkinan suatu ancaman (Assess Likehood of Threats), menilai ancaman yang mungkin akan terjadi dalam waktu periode tertentu.

Kemudian dilakukan tahapan tambahan yaitu:
1.       Keamanan fisik : lapisan yang sangat mendasar pada keamanan sistem informasi adalah keamanan fisik pada komputer. Siapa saja memiliki hak akses ke sistem. Jika hal itu tidak diperhatikan, akan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
2.       Kunci Komputer : banyak case PC modern menyertakan atribut penguncian. Biasanya berupa soket pada bagian depan case yang memungkinkan kita memutar kunci yang disertakan ke posisi terkunci atau tidak.
3.       Keamanan BIOS : BIOS adalah software tingkat terendah yang mengonfigurasi atau memanipulasi hardware. Kita bisa menggunakan BIOS untuk mencegah orang lain me-reboot ulang komputer kita dan memanipulasi sistem komputer kita.
4.       Mendeteksi Gangguan Keamanan Fisik : hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada saat komputer akan di-reboot. Oleh karena Sistem Operasi yang kuat dan stabil, saat yang tepat bagi komputer untuk reboot adalah ketika kita meng-upgrade SO, menukar hardware dan sejenisnya.

Pretest Manajemen Kontrol Keamanan

Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?

Jawab :


Keamanan dalam sistem informasi bisa dicapai dengan beberapa cara atau strategi yang biasa dilakukan secara simultan atau dilakukan dalam kombinasi satu dengan lainnya.
Strategi–strategi dari keamanan informasi masing–masing memiliki fokus dan dibanguntujuan tertentu sesuai kebutuhan. Jenis–jenis strategi keamanan informasi sebagai berikut :
- Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskanpada strategi untukmengamankan individu / anggota organisasi dan tempat kerja dari bencana alam, kebakaran,dll.
- Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi.
Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan personal,berhubungan dengan keamanan physical security.
- Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu organisasi, agar organisasi tersebut dapat mengamankan kemampuan organisasi untuk berjalantanpa ada gangguan.
- Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media komunikasi dan memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan organisasi
- Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan ataupun data organisasi.

 
 

Jumat, 16 Januari 2015

Hubungan teknologi dan kemiskinan

TEKNOLOGI
Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan.
Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.[3] Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
a. Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
~ memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
~ jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
~ menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
~ memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial, meliputi :
~ memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
~ menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
~ menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
~ membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
Persyaratan Ekonomik, yaitu :
~ membatasi sedikit mungkin kebutuhan modal
~ mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
~ menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
~ dapat mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikandan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yanglayak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahamiistilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moraldan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah”negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari.”[1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
* penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
* penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
* penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
* penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
* penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil daristruktur sosial.
Kaitan teknologi dan kemiskinan
Teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Bila ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Padahal manusia dalam pekerjaan ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh eksistensinya. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi harus bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian etis terhadap obyek penelaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala akibat sosialnya.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : http://juhend.wordpress.com/2012/11/03/tema-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Contoh kasus :
Baru-baru ini, seorang anak laki-laki bernama Cheng yang baru berumur 11 tahun nekat mencuri uang seorang wanita sebesar 20.000 RMB atau setara dengan Rp 30 juta hanya demi bermain game online kesayangannya.Kejadian tersebut terjadi di Xianning Country, China. Cheng yang hobi bermain game online, nampaknya kehabisan uang untuk bermain game kesayanganya, ia pun nekat mencuri uang seorang wanita yang bernama Li. Setelah Cheng mencuri uang wanita tersebut, Cheng langsung menuju warnet setempat untuk memuaskan hasratnya bermain game online serta membeli beberapa barang dari game online tersebut.
Li yang menyadari uangnya telah hilang, ia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Tanpa waktu lama, polisi akhirnya menangkap Cheng yang diketahui mencuri uang tersebut. Ketika Cheng pertama kali ditangkap, ia tidak mengakui perbuatan tersebut. Akan tetapi, setelah polisi melakukan interogasi selama 5 jam, akhirnya anak laki-laki tersebut mengakui perbuataannya.Ketika ditanyain pihak kepolisian mengenai uang tersebut, Chen mengungkapkan baru menghabiskan uang tersebut sebesar 266 dollar AS atau sekitar Rp 2,5 juta.
Sumber : http://gadgetan.com/seorang-anak-nekat-mencuri-uang-rp-30-juta-demi-bermain-game-online/25722
Tanggapan : menurut saya dizaman modern seperti sekarang anak-anak sudah terlalu asik dengan hal-hal berbau teknologi canggih seperti handphone, internet, game online dan lain-lain. Orang tua kurang mengawasi anak-anak nya sehingga mereka terlalu melampaui batas. Dari contoh diatas kita bisa mengetahui bahwa anak-anak dizaman sekarang sudah menggangap teknologi canggih adalah mainan bagi mereka sehingga mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan nya termasuk dengan cara mencuri.

Prasangka dan Diskriminasi

Contoh dampak nyata dari prasangka yang dibiarkan berkembang adalah kerusuhan Mei 1998 dan kerusuhan Ambon. Pada kerusuhan Mei 1998, sekelompok masyarakat melakukan tindakan agresif (membakar toko dan rumah, membunuh, dan memperkosa) terhadap etnis Tionghoa. 


Kedua kasus di atas dapat terjadi karena ada kelompok yang menyimpan prasangka sebelumnya dan akhirnya meluap kemarahannya ketika adanya provokasi oleh pihak tertentu.


Pada kerusuhan tersebut tercatat ada lebih dari 1300 korban dan kerugian material milyaran rupiah. Sementara itu, pada kerusuhan Ambon, terjadi konflik beragama yang merenggut lebih dari 1300 nyawa, 273 korban luka parah, dan 321 luka ringan. 


Dari kedua contoh di atas, kita dapat melihat prasangka adalah sesuatu yang berbahaya jika dibiarkan. Indonesia sendiri adalah tempat yang sangat rawan terhadap dampak prasangka. Disebabkan karena banyaknya kelompok di negeri kita (etnis, agama, warna kulit, dll), prasangka sangat mudah berkembangBila prasangka tersebut dipelihara dan ada provokasi dari pihak tidak bertanggung jawab, maka akan timbul sebuah konflik antar kelompok yang tentunya dapat membawa kerugian besar.