Senin, 23 Juni 2014

Tugas Bahasa Kutipan Langsung

Nama  : Wiji Sri Rahayu
NPM   : 1A113300
Kelas  : 4KA41




Akal budi

Akalbudi manusia adalah sarana untuk bertahan hidup dan berketurunan, dan nalar cuma salah satu di antara beberapa tekniknya. –Edward O. Wilson

Sementara bernalar terjadi dalam otak, ia terjadi juga dalam akalbudi (mind). Dimanakah akalbudi hidup dalam ruang dan waktu? Bagaimana gerangan akalbudi berinteraksi dengan otak dan sebaliknya? apakah hewan punya akalbudi?

Akalbudi merupakan dunia batin (inside world) kita, dimana kita mengalami pergolakan pikiran dan emosi, dimana kita memahami (perceive), mempercayai, dan mengenang, dan dimana kita membentuk citra tentang dunia luar.

Mungkin kita mengira memahami akalbudi lebih baik daripada semua yang lain, cuma karena akalbudi bersifat sangat pribadi. Tapi perkiraan itu meleset jauh, karena akalbudi adalah salah satu rahasia paling besar dalam diri kita. Mengusahakan agar akal budi menjelaskan kodratnya sama dengan meminta mata memeriksa diri sendiri-banyak kesulitannya. Untuk memeriksa akalbudi, pertanyaan pertama yang kita akan ajukan terhitung paling tua. Bagaimanakah akalbudi terkait ke tubuh?

Masalah Akalbudi-Tubuh

Hubungan antara akalbudi dan tubuh atau yang dikenal sebagai masalah akalbudi-tubuh (the mind-body problem) telah mengharu biru para pemikir selama ribuan tahun, dan perdebatan itu masih berlanjut. Banyak bidang ilmu telah mencoba menemukan jawaban-teologi, filsafat, dan lebih belakangan, psikologi, fisiologi, dan neurologi. Mungkin perbincangan yang paling bagus mengenai pokok masalah ini adalah yang terjadi antara socratres dan teman-temannya malam menjelang ia dipaksa minum racun sebagai hukuman mati. Plato mencatat perbincangan itu dalamPhaedo :

             Seseorang bisa jadi penopang semangat bagi jiwanya (his soul) sendiri, jika ia, yang telah menjauhkan serba kenikmatan badan dan perhiasan tubuh sebagai hal yang asing baginya dan yang lebih mendatangkan mudarat daripada manfaat, telah berusaha mendapatkan kenikmatan dari ilmu ; dan yang tidak mendandani jiwanya dengan pernik-pernik asing, melainkan dengan permata kepribadianya, keugaharian, dan keadilan, dan keberanian, dan kemuliaan budi, dan kebenaran (1).

Socrates percaya bahwa kita paling mungkin mendapatkan jiwa kekal yang sehat jika kita mengabdikan hidup kita pada filsafat.
            Istilah itu (jiwa VS akalbudi) telah berubah bersama dengan jalannya waktu. Phaedo menunjukkan betapa sulit memastikan apakah suatu argumen tentang akalbudi telah sampai pada kesimpulan. Bagaimana kita memastikan apakah menerima argumen socrates?  A.J. Ayer menulis : 

Patokan yang kita gunakan untuk menguji kebenaran pada apa yang tampak sebagai pernyataan fakta adalah verifiabilitas. Kita bilang bahwa suatu kalimat bermakna sebagai fakta bagi seseorang, jika dan hanya jika ia tahu caranya melakukan verifikasi terhadap proposisi yang dimaksudkan untuk diungkapkan-artinya, jika seseorang itu tahu pengamatan apa yang memungkinkannya, dengan syarat-syarat tertentu, menerima proposisi itu sebagai sesuatu yang benar, atau menolaknya sebagai sesuatu yang salah (2).

          Patokan setinggi itu tidak terjangkau bila seseorang menghadapi masalah akalbudi-tubuh. Tapi daripada menyerah begitu saja, kita bisa menerapkan sikap filsuf lain, J.L. Austin, yang menyarankan bahwa  “Patokan sekadarnya”   cukup  “Jika Anda bisa membuat sekumpulan sejawat yang agak gemar berdebat menyepakati sesuatu setelah mereka bersoal-jawab” (3). Tapi bahkan hal itu amat sulit bila berurusan dengan persoalan akalbudi.
Socrates sangat condong pada pendapat bahwa jiwa berbeda dari badan, yang ditegaskannya dalam Phaedo :

“Maka cobalah pikir, Cebes, apakah ini kesimpulan yang bisa kita tarik dari semua yang sudah dikatakan : jiwa sangat mirip dengan yang ilahi, kekal, terpahami, khas, tak habis, tak berubah, dan tetap pada dirinya : sedangkan badan, sangat mirip dengan yang manusiawi, fana, beragam, tak terpahami, habis dan tak pernah tetap pada dirinya. Adakah yang bisa diluruskan wahai Cebes, untuk menunjukkan bahwa kesimpulan ini keliru?” “Tidak ada” (1).

Inti argumen socrates adalah : (1) Jiwa punya ciri-ciri yang berbeda dari badan, maka jiwa merupakan sesuatu yang terpisah ; (2) Karena jiwa merupakan sesuatu yang terpisah, keberadaaanya tidak pernah berakhir dengan matinya badan.



Sumber :
Calne, B Donald. Translated by Parakitri T.Simbolon. Batas Nalar (Within Reason). Jakarta ; KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). 2004.
Plato. Phaedo. Translated by G.M.A. Grube, Indianapolis: Hackett, 1992.
 A.J. Ayer. Language, Truth and Logic. London : Gollancz, 1936.
A.J. Warnock. “Saturday Mornings”. In Essays on J.L. Austin. Oxford : Clarendon Press, 1973.


Kamis, 19 Juni 2014

V-Class Postest 2 : Susunan Staf

Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek!

Jawab :
- Manajer Proyek (Project Manager)
  PM adalah posisi pertama yang harus diisi. Pekerjaan ini diisi ketika
  proyek masih sekilas di mata orang, karena PM yang pertama
  menentukan apakah sebuah proyek dapat dikerjakan atau tidak.

- Pimpinan Proyek (Project Leader)
  Pimpinan Proyek adalah posisi kedua yang harus diisi. Sangatlah baik
  jika PM memilih orang ini. Pertama, PM harus bernegosiasi dengan
  Manajer Fungsional untuk tugas-tugas PL, kemudian yakinkan PL
  untuk bergabung dalam tim. PL terdaftar pada proposal karena
  banyak detail proposal dikerjakan oleh PL. Pekerjaan ini sangat
  bersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik.

- Programmer
  PM dan PL akan mulai berpikir tantang siapa yang dapat membentuk
  tim pemrograman dan bertanya pada Manajemen Fungsional (jika
  diperlukan) tentang kemampuan orang-orang ini (Programmer).
  Kemudian, ketika kontrak ditandatangani, mulailah mengumpulkan
  tim programmer Anda.


  Pertama pilihlah Programmer dengan kemampuan pemrogramannya.
  Sebagai tambahan carilah keterangan tentang pengalaman mereka,
  tetapi bukan seseorang yang sudah melakukan hal yang sama
  selama 5 kali berturut-turut – orang ini akan bosan.

V-Class Pretest 2 : Susunan Staf

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek? Jelaskan!

Jawab :
Secara spesifik, membangun sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas.
- Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
- Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif.
- Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
- Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah.
- Produktivitas : Tim seyogianya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan.

Senin, 16 Juni 2014

Tahapan Dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah



Aplikasi Referensi Obat-Obatan Berbasis Android

 

Tahapan Dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah

 Dalam menulis karya ilmiah, diperlukan beberapa tahapan agar dihasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik. Tahapan dalam menulis karya ilmiah secara umum adalah sebagai berikut :

A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan berisi beberapa kegiatan seperti :
  1. Pemilihan masalah / topik. Topik yang dipilih tentunya harus menarik perhatian, terpusat pada lingkup yang sempit dan terbatas, berada di lingkungan sekitar kita, dan bersifat objektif. Saya memilih topik tentang aplikasi android pada penulisan ilmiah saya karena dosen pembimbing saya menginstruksikan kepada semua mahasiswa/i bimbingannya membuat aplikasi android, karena menurut beliau aplikasi android tersebut sedang hangat-hangatnya dikalangan masyarakat luas saat ini.
  2. Pembatasan topik / penentuan judul. Pembatasan topik ini penting untuk memberikan batasan kepada penulis tentang hal yang akan disajikan agar tidak terlampau luas apalagi sampai menghasilkan sesuatu yang ambigu. Sedangkan untuk judul, dapat diberikan sebelum atau sesudah penulisan. Saya pribadi, menentukan judul pada penulisan ilmiah ini sebelum saya melakukan penulisan. Sempat kebingungan untuk menentukan judul apa yang akan saya buat pada penulisan ilmiah saya, dan pada akhirnya saya mendapatkan ide untuk judul penulisan ilmiah saya dengan judul “Aplikasi Referensi Obat-Obatan Berbasis Android”.
B. Tahap Pengumpulan Data

 Data adalah salah satu elemen yang penting dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah, karena setiap tulisan yang ada di dalam karya tersebut harus didasarkan pada sebuah fakta. Jika tidak ada data, bagaimana pembaca bisa tahu bahwa tulisan tersebut sesuai dengan fakta atau tidak. Dalam tahap ini, data yang dibutuhkan dalam penulisan imiah saya diperoleh dari berbagai sumber seperti :
  • Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi,
  • Mewawancarai beberapa apoteker,
  • Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak lain yang mengetahui tentang obat-obat apa saya yang dianjurkan tanpa harus menggunakan resep dokter.
C. Tahap Pengorganisasian
  1. Pengelompokan bahan.
Pengelompokan bahan ini ditujukan untuk mengorganisasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul ini diseleksi dan dikelompokkan sesuai jenis, sifat, dan bentuk.
  1. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
D. Tahap Pemeriksaan (Editing)

 Tahap pemeriksaan ini bertujuan untuk melengkapi bagian tulisan yang kurang, menghindari penyajian tulisan yang berulang-ulang, menghilangkan pemakaian bahasa yang kurang efektif, dan membuang bagian-bagian tulisan yang kurang relevan.

E. Tahap Penyajian

 Pada penyajian karya tulis, penulis harus memperhatikan beberapa hal dari segi kerapian, kebersihan, tata letak / format tulisan (baik itu jenis huruf, gambar, urutan bab, halaman, dan lain sebagainya), dan standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah (misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka, dan penggunaan EYD). Semua hal tersebut sangat penting bagi pembaca, agar mereka dapat mengerti dengan apa yang telah disajikan oleh penulis.

Hal penting lainnya dalam penulisan ilmiah antara lain:
  • Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaiannya,
  • Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan,
  • Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar,
  • Dalam tulisan ilmiah sering digunakan kalimat pasif,
  • Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai sumber kutipan.






Kamis, 12 Juni 2014

Softskill - Ilmu Budaya Dasar (4)

7 Budaya Indonesia Yang Mendunia

Indonesia adalah negara yang memiliki beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Dengan banyaknya pulau-pulau tersebut, Indonesia memiliki banyak budaya, kerajinan, dan lain-lain. Misalnya, pakaian adat, tarian tradisional, alat musik tradisional, dan masih banyak lagi. Berikut adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah mendunia yaitu :
1. Angklung
Angklung adalah alat musik multitortal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat. Berbahasa sunda di pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran kecil.

Angklung Indonesia ini telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya. Tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada menteri pendidikan nasional Muhammad Nuh. Taufik menyatakan angklung digemari diluar negeri. Negara-negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Telah mengenalkan angklung pada anak-anak usia sekolah.
2. Wayang Kulit


Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkanwayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.



3. Batik Indonesia
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.


4. Tari Saman



Salah satu hal daya tarik provinsi Aceh adalah Tari Samannya. Tarian ini bisa dibilang mendunia karena telah dipilih oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Jenis tarian dari suku Gayo Aceh Tenggara ini sering ditampilkan pada festival-festival kesenian di beberapa penjuru dunia.

Diciptakan oleh seorang Syekh bernama Syekh Saman, yang merupakan ulama yang menyebarkan agama Islam di Aceh pada abad ke-14. Tarian ini pula merupakan salah satu cara beliau dalam menyebarkan ajaran agama Islam karena tari saman sering dipentaskan pada acara-acara Islam seperti Maulid Nabi dan tahun baru Islam.
Kesenian Aceh ini terbilang unik dan berbeda dari seni tari lainnya, jika kebanyakan seni tari diiringi oleh irama musik dan gerajan yang gemulai. Sedangkan untuk tari saman, musiknya berasal dari kombinasi kekompakan tepukan dada, paha, dan lantai yang berirama serta dilengkapi dengan gerakan yang lincah, tidak kalah dengan kelincahan penari kecak Bali. Karena begitu cepatnya gerakan tangan para penari membuat tarian ini sering dijuluki dengan tarian seribu tangan.
5. Tari Ratéb Meuseukat

Tari Ratéb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu ratéb asal kataratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam.

Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkansyair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya.

Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.

Saat ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman dari suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang sangat jelas. Perbedaan utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada 3 yaitu, pertama tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang.

Keterkenalan tarian ini seperti saat ini tidak lepas dari peran salah seorang tokoh yang memperkenalkan tarian ini di pulau Jawa yaitu Marzuki Hasan atau biasa disapa Pak Uki.
6. Tari Kecak


Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.

Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.

Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.
7. Tari Reog Ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita.

Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton.
Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Softskill - Ilmu Budaya Dasar (3)





SIFAT BUDAYA DAN KECENDERUNGANNYA
A. SIFAT-SIFAT BUDAYA
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sma. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Dimana sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi setiap budaya dimanapun juga.

Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usua generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dlam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diijinkan.

Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.

B. BUDAYA DIMILIKI BERSAMA OLEH SUATU KELOMPOK
Sebagaimana telah dijelaskan, masyarakat sebagai wadah dan dan budaya sebagai isi merupakan kesatuan yang dapat dipisahkan dan merupak dua komponen yang bersatu. Setiap masyarakat memilki budaya dan setiaop budaya pasti ada masyarakat yang memilikinya. Masing-masing masyarakat seringkali memiliki budaya yang bersifat khas, yaitu hanya dimilki masyarakat tersebut.

Ciri khas perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang masyarakat yang bersangkutan. Faktor-faktor penyebab perbedaan itu antara lain:

1. Faktor Alam
Faktor alam atau lingkungan geografis ialah faktor letak tata bumi, iklim, dan faktor alam lainya. Faktor alam ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan budaya. Misalnya musik angklung, suling, dan calung pertama kali berasl dari Jawa barat karena alam Jawa Barat menyediakan banyak bambu.


2. Faktor Kebiasaan
Kebiasaan yang ada disuatu masyarakat berbeda satu dengan yang lainnya, kadangkala apa yang boleh dalam masyarakat tertentu dilarang oleh masyarakat lain. Misalnya di Jepang mengeluarkan bunyi desis dari mulut dianggap sebagai tanda penghargaan terrhadap orang yang memunyai derajat sosial yang lebih tinggi, sebaliknya di Inggris mengeluarkan bunyi desis dari mulut dianggap penghinaan.

3. Faktor Kedaerahan
Faktor kedaerahan melahirkan budaya- budaya khusus (sub kultur) pada masyarakat yang tinggal didaerah berlainan satu sama lain. Misalnya kebiasaan yang berlaku pada masyrakat sunda akan berbeda dengan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat Minahasa, Padang, dan sebagainya.

4. Pelapisan sosial
Pelapisan sosial atau strata sosial dapat mempengaruhi perbrdaan kebudayaan golongan masyarakat, misalnya dulu golongan ningrat akan berneda tutur kata, berpakaian dengan golongan rakyat biasa masa sekarang juga antara kelas menengah keatas akan berbeda cara bersikap, bergaul, berpakaian dengan orang kebanyakan.

C. KECENDERUNGAN BERTAHAN DAN BERUBAHNYA KEBUDAYAAN
Kebudayaan akan terus hidup manakala masyarakat mau mempertahankannya, sebaliknaya kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak lagi menggunakannya.

Dalam mempelajari kebudayaaan selalu harus diperhatikan hubungan antara unsur- unsur yang mempengaruhi budaya itu cenderung bertahan atau berubah dan situasi serta kondisi yang dialami oleh masyarakat yang bersangkutan.

Unsur- unsur penyebab kecenderungan bertahannya suatu budaya antara lain:
1. Unsur Idiologi
Idiologi merupakan kumpulan, gagasan, serta tatanan yang baik dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Idiologi adalah jiwa dan kepribadian bangsa yang menyebabkan suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain. Idiologi digunakan sebagai pedoman hidup suatu bagsa. Dengan demikian, unsur idiologi ini kecenderungan tetap bertahan karena sudah diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat atau bangsa.

2. Unsur Kepercayaan / Religi
Semua aktivitas manusioa yang berhubungan dengan kepercayaan / religi didasarkan pada suatu keyakinan akan suatu kebenaran (keimanan). Oleh karena itu unsur kepercayaan atau religi ini cenderung tetap bertahan karean menyangkut keyakinan, krpatuhan, atau keimanan yang diyakini.

3. Unsur Seni
Seni adalah sesuatu yang bersifat indah, seni melahirkan cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, baik terhadap Tuhan, maupun terhadap sesama manusia.

Pengungkapan rasa seni dapat melalui musik, tari, lukis, sastra, dan sebagainya, sebagai hasil cipta, karsa, manusia yang cenderungbertahan dari masa ke masa.

4. Unsur Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi, penghubung suatu maksud antar manusia, dari bahasa kita dapat mengungkapkan apa yang kita inginkan.

Bahasa kecenderungan tetap berubah dari masa ke masa, meskipun kosakatanya semakin berkembang, tanpa bahasa manusia tidak dapat berhubungan satu sama lain.

Sedangkan, unsur- unsur kecenderungan perubahan budaya dikarenakan antara lain :
1. Unsur Mata pencaharian
Mata pencaharian dengan system tradisional cenderung berubah menjadi suatu system yang lebih maju. Perubahan mencakup system produksi, distribusi, konsumsi. Perubahan tersebut disebabkan:
a. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b. Sadar akan adanya kekurangan- kekurangan
c. Usaha- usaha menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
d. Meningkatkan kebutuhan
e. Adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
f. Sikap terbuka terhadap hal- hal baru (inovatif)

Dengan demikian, system matapencaharian hidup cenderung berubah dari masa ke masa, seiring dengan perubahan jaman, perkembangan ilmu dan teknologi, serta pola hidup.

2. Unsur sistem teknologi
Manusia tidak dapat menutup diri dari kemajuan teknologi karena teknologi sendiri bernaksud memudahkan manusia. Kemajuan teknologi berkembang seiring dengan meningkatnya pengetahuan manusia.

Perkembangan teknologi dapat dilihat dari periodisasi zaman, yaitu zaman batu, zaman perunggu, zaman besi, dan kini disebut zaman modern. Dengan demikina teknologi kecenderungan berubah seiring perkembangan akal dan pengetahuan manusia.

3. Unsur Pengetahuan
Sistem pengetahuan manusia mengalami perubahan menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segi kehidupan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan terus berkembang sesuai dengan perkembangan dan tingkat keingintahuan manusia. Misalnya ilmu pengertahuan dulu menyebutkan Plato adalah sebuah planet, namun kini terbukti bahwa Plato bukanlah sebuah planet.

D. BUDAYA DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
Budaya berfungsi membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia terdiri atas kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan psikologis. Manusia mempunyai berbagai kebutuhan aga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu, kebutuhan manusia muncul sebagai upaya manusia untuk memanfaatkan lingkungan.

Kebutuhan manusia akan berbeda sesuai dengan tempat, waktu, situasi, dan kondisi. Kebutuhan di desa akan berbeda dengan kebutuhan di kota, kebutuhan pada waktu musim hujan akan berbeda dengan kebutuhan pada waktu musim kemarau, dan sebagainya.

1. Kebutuhan Biologis
Kebutuhan biologis mutlak harus dipenuhi manusia, artinya jika kebutuhan biologis ini tidak terpenuhi maka organ tubuh manusia akan terganggu, bahkan bisa meninggal dunia.

Kebutuhan biologis mencakup:
a. Makan dan minum
b. Istirahat
c. Buang air besar dan kecil
d. Perlindungan dari iklim dan cuaca
e. Pelepasan dorongan seksual
f. Kesehatan yang baik

Dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis, manusia yang satu harus memperhatikan kepentingan manusia yang lain.

2. Kebutuhan sosial
Untuk memudahkan tercapainya kebutuhan biologis, manusia memerlukan kebutuhan social. Kebutuhan sosial antara lain:
a. Kegiatan bersama
Dalam kehidupan di masyarakat, manusia tidak bisa hidup sendiri, karena pasti membutuhkan manusia yang lain. Oleh sebab itu, manusia menciptakan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sejak dulu manusia tidak bisa hidup sendiri, karenanya manusia disebut makhluk sosial.



b. Berkomunikasi dengan sesama
komunikasi antar manusia dapat dilakukan baik dengan lisan, tulisan, maupun isyarat. Tanpa kemampuan komunikasi dengan sesama, manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, proses berkomunikasi telah dilakukan pada anak-anak sejak usia balita demi pertumbuhan fisik dan mentalnya.

c. Keteraturan sosial dan kontrol sosial
Keteraturan sosial dan kontrol sosial sangat dibutuhkan manusia sebagai warga masyarakat. Keteraturan sosial akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib, aman, dan tenteram. Keteraturan ini akan tercapai apabila semua anggota masyarakat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Untuk menjaga keteraturan sosial diupayakan adanya kontrol sosial. Kontrol sosial dapat dilakukan antarmanusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

d. Pendidikan
Agar kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terlaksana, pedidikan sangat dibutuhkan. Pendidikan dapat membuka mata dan hati serta wawasan menuju kearah kehidupan yang lebih baik.

3. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis meliputi hal-hal berikut:
a. Rileks atau santai
Rileks atau santai pengendoran ketegangan, merupakan kebutuhan psikologis untuk menghilangkan kejenuhan dan berfungsi sebagai penyegar (refreshing) kehidupan manusia.

Manusia dalam melakukan aktivitasnya sering mengalami kelelahan dan kejenuhan, oleh karena itu manusia perlu bersantai agar semangatnya timbul kembali, misalnya menikmati pemandangan alam, menikmati music, dan sebagainya.

b. Kasih sayang
Kasih sayang, cinta dan kemesraan selalu dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia ingin disayangi dan ingin menyayangi. Wujud kasih sayang ini dapat melahirkan kreativitas manusia, manusia punya semangat hidup karena cinta dan kasih sayang. Karena itu kasih sayang, cinta dan kemestaan adalah kebutuhan psikologis manusia.

c. Kepuasan altruistik
Kepuasan altruistik adalah suatu kepuasan manusia untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang lain, kepada suatu ide,atau suatu cita-cita.

d. Kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan, namun demikian dari kekayaan dan kekuasaan kadangkala melahirkan kehormatan. Kehormatan biasanya lahir dari kewibawaan, kebajikan kearifan seseorang, karena itu orang yang paling dihormati atau di segani biasanya mendapat tempat pada lapisan atas sehingga mereka sering menjadi pemimpin atau pemangku adat.

e. Kepuasan Ego
Kepuasan ego terwujud jika seseorang merasa puas setelah berhasil mencapai cita-cita, keinginan, dan sebagainya.

E. BUDAYA DIPEROLEH MELALUI PROSES BELAJAR
Sebagaimana telah dibahas, bahwa kebudayaan diperoleh melalui proses belajar dari masyarakat dan lingkungannya. Tata kelakuan yang didasari kebudayaan dipelajari oleh anggota masyarakat yang lain secara turun temurun. Namun demikian, tidak semua tingkah laku yang dipelajari adalah kebudayaan. Binatang juga dapat belajar, tetapi tingkah laku yang dipelajarinya bukanlah kebudayaan. Binatang dapat mengikuti perintah majikannya, namun tidak dapat membuat dan mengembangkan kebudayaan. Perbedaan tingkah laku binatang yang dipelajari dan tingkah laku budaya manusia sangat penting, tidak saja untuk memahami asal-usul kebudayaan, melainkan juga untuk mengenal sifat-sifat hakikat kebudayaan.

Proses belajar kebudayaan oleh manusia sebagai anggota masyarakat dapat melalui:
1. Proses Internalisasi
Manusia mempunyai potensi, bakat dan kecenderungan secara genetis untuk mengembangkan berbagai perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi dalam kepribadiannya. Kecenderungan dan potensi pengembangan kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam,

lingkungan sosial dan lingkungan budaya. Setiap hari manusia belajar merasakan kegembiraan, kesedihan dan lain-lain.

Dengan demikian, proses internalisasi ialah proses pengembangan potensi yang di miliki manusia, yang di pengaruhi baik lingkungan internal dari dalam diri manusia itu maupun eksternal, yaitu pengaruh dari luar diri manusia.

2. Proses Sosialisasi
Dalam proses sosialisasi seorang individu dari masa kanak-kanak sampai masa tua selalu belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekitarnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial. Syarat terjadinya proses sosialisasi adalah :
a. Individu harus di beri keterampilan yang di butuhkan bagi hidupnya kelak di masyarakat.
b. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya untuk membaca, menulis dan berbicara.
c. Pengendalian fungsi-fungsi organik harus di pelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Indivdu harus di biasakan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada pada masyarakat.

3. Proses Enkulturasi
Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Sejak kecil proses enkulturasi sudah di mulai dalam akal pikiran manusia mula-mula dari lingkungan keluarganya, kemudian teman bermain, lingkungan masyarakat dengan meniru pola perilaku yang berlangsung dalam suatu kebudayaan. Oleh karena itu, proses ini di sebut juga dengan pembudayaan atau dalam bahasa inggris institutionaliozation.